Runtime : 104 menit
Staring : Abimana Aryasatya, Nadia Vega
Director : Andhy Pulung
Producer : Teuku Muhammad Iqbal
Studio : INDIRAMA FILMS
Genre : Drama
Semalem gw nonton film keumala, thanks to my friend yang udah kasih tiket invitation premiernya di XXI Planet Hollywood, kebetulan dia kerja di media dan ada tiket lebih. I love freebies :p
Gw sama sekali engak tau film bergenre apakah keumala ini, ato siapa para pemainnya. Well dr awal gw mendengar judul film ini jujur gw gak terlalu excited.
Setelah menonton film ini ada beberapa point yang mengecewakan gw sebagai penonton, penikmat dan pecinta film.
1. Dialog
Dialog di film ini menurut gw agak aneh dan terkesan terlalu berlebihan di beberapa adegan.
Memang banyak kalimat-kalimat bagus, serta penuh dengan nilai kesusastraan yang tinggi, namun sayang rusak gara-gara kecampur sama bahasa-bahasa pergaulan anak muda. Dialog di film ini terkesan tidak konsisten, kadang di awal dialog kaliamt yang digunakan adalah kalimat baku, tapi kemudia terdengar beberapa kata-kata non baku diucapkan oleh para pemainnya.
2. Karakter
Pemain di film keumala ini menurut gw kurang mendalami karakternya. Nadia Vega kurang bisa menlebur menjadi karakter keumala yang seutuhnya. Begitu pula dengan Abimana yang terlihat tidak nyaman dengan karakter yang dimainkannya.
3. Akting
Akting para pemain di film ini mengecewakan buat gw. Kadang terlihat terlalu di buat-buat dan hampir sekelas dengan akting pemain film-film sinetron stripping.
4. Sinematografi
Kameramen di film keumala ini terkesan tidak professional, entah dr kameramennya atau dari sinematografernya sendiri. Yang paling membuat kecewa adalah keindahan alam sabang tidak diitonjolkan dalam film ini. Padahal film ini akan terasa lebih indah dan romantis bila keindahan alam sabang sendiri di eksplor lebih dalam lagi.
5. Musik
Entah kenapa gw merasa musik-musik soundtrack dan scoring yang digunakan di film ini kurang menyatu dengan jalan cerita dan para karakternya, serta adegan yang sedang di mainkan. Penggarapan musik di film ini terkesan kurang serius.
5 point diatas tadi yang paling membuat gw kurang bisa menikmati film ini. Selain 5 tadi ada lagi yang menurut gw kurang di garap lebih serius, seperti alur cerita, wardrobe, serta ending film yang terasa kurang klimaks.
Well it's only my opinion, i'm here not to judge only to give my critique and opinion :)
Synopsis:
Senja. Momen alam yang paling indah. Setidaknya itu menurut Langit, sang fotografer. Awalnya senja cuma pelarian atas kekecewaannya terhadap masa lalunya Pelarian yang justru mengajarkannya banyak makna kehidupan. Jadilah ia mengadakan pameran foto bertema langit senja di sebuah kapal
Siapa sangka, di kapal ia justru terlibat perdebatan menyebalkan yang mengusik lagi soal idealismenya sebagai fotografer dengan seorang penulis dan pembuat sketsa yang cantik tapi kepala batu bernama Keumala
Perdebatan-perdebatan ini justru membuat mereka semakin menuding sekaligus dekat dan saling memahami. Dan mungkin manjadi 'rasa'. Di kapal juga, dua manusia yang terbawa romantisme senja di kapal ini berkenalan dengan anak perempuan usil yang cerdas sekaligus optimis soal mimpinya menunggu ibu yang belum juga ditemukan paska tsunami Aceh
Di Sabang, Keumala justru dibenturkan lagi oleh pertanyaan-pertanyaan tentang cinta. Setelah ia mengetahui ia justru divonis menderita retinitis pigmentosa, sebuah penyakit menurun yang bisa berujung pada kebutaan.
Keumala semakin membutuhkan jawaban apakah ia dicintai Langit?Sanggupkah ia menghasilkan karya jika ia buta? Apakah senja terindah itu berhasil ditemukan oleh Langit? Dapatkah semua pertanyaan-pertanyaan itu terjawab dengan cerita indah?
Film Keumala hadir, mungkin tidak untuk menjawab semua pertanyaan tentang hidup. Tapi bisa jadi mengingatkan kita tentang nilai kesyukuran dan pentingnya tetap menjaga harapan
Mulai 1 Maret 2012
Semalem gw nonton film keumala, thanks to my friend yang udah kasih tiket invitation premiernya di XXI Planet Hollywood, kebetulan dia kerja di media dan ada tiket lebih. I love freebies :p
Gw sama sekali engak tau film bergenre apakah keumala ini, ato siapa para pemainnya. Well dr awal gw mendengar judul film ini jujur gw gak terlalu excited.
Setelah menonton film ini ada beberapa point yang mengecewakan gw sebagai penonton, penikmat dan pecinta film.
1. Dialog
Dialog di film ini menurut gw agak aneh dan terkesan terlalu berlebihan di beberapa adegan.
Memang banyak kalimat-kalimat bagus, serta penuh dengan nilai kesusastraan yang tinggi, namun sayang rusak gara-gara kecampur sama bahasa-bahasa pergaulan anak muda. Dialog di film ini terkesan tidak konsisten, kadang di awal dialog kaliamt yang digunakan adalah kalimat baku, tapi kemudia terdengar beberapa kata-kata non baku diucapkan oleh para pemainnya.
2. Karakter
Pemain di film keumala ini menurut gw kurang mendalami karakternya. Nadia Vega kurang bisa menlebur menjadi karakter keumala yang seutuhnya. Begitu pula dengan Abimana yang terlihat tidak nyaman dengan karakter yang dimainkannya.
3. Akting
Akting para pemain di film ini mengecewakan buat gw. Kadang terlihat terlalu di buat-buat dan hampir sekelas dengan akting pemain film-film sinetron stripping.
4. Sinematografi
Kameramen di film keumala ini terkesan tidak professional, entah dr kameramennya atau dari sinematografernya sendiri. Yang paling membuat kecewa adalah keindahan alam sabang tidak diitonjolkan dalam film ini. Padahal film ini akan terasa lebih indah dan romantis bila keindahan alam sabang sendiri di eksplor lebih dalam lagi.
5. Musik
Entah kenapa gw merasa musik-musik soundtrack dan scoring yang digunakan di film ini kurang menyatu dengan jalan cerita dan para karakternya, serta adegan yang sedang di mainkan. Penggarapan musik di film ini terkesan kurang serius.
5 point diatas tadi yang paling membuat gw kurang bisa menikmati film ini. Selain 5 tadi ada lagi yang menurut gw kurang di garap lebih serius, seperti alur cerita, wardrobe, serta ending film yang terasa kurang klimaks.
Well it's only my opinion, i'm here not to judge only to give my critique and opinion :)